Jelang Idul Fitri, TPID Malut Gelar Pasar Murah
Ternate _ Kenaikan harga barang yang terjadi menjelang hari libur nasional sepertinya sudah menjadi tradisi setiap tahunnya, terlebih lagi di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), seperti Hari Raya Idul Fitri (lebaran). Hal ini menyebabkan di beberapa titik daerah, atau kota dan kabupaten mengalami inflasi yang cukup tinggi, sehingga memicu keresahan di masyarakat.
Pada bulan Februari tahun 2023 ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Inflasi terjadi di 63 kota di Indonesia, dengan 37 kota diantaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari angka nasional. Inflasi tertinggi terdapat di Kota Ternate dengan angka inflasi sebesar 1,85 persen, bahkan dilansir Kota Ternate mengalami inflasi tinggi hampir setiap bulannya.
Disebutkan Kota Ternate mengalami Inflasi Year on Year (YoY), Februari 2023 terhadap Februari 2022, sebesar 6,80 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,42.
Angka tersebut cukup mengkhawatirkan para konsumen dan pemerintah yang apabila tidak segera ditangani, maka akan menjadi tidak terkendali. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar High Level Meeting (HLM) yang dirangkai dengan Operasi Gerakan Pasar Murah, pada Jumat, (14/04/2023) kemarin, bertempat di Taman Film Benteng Orange, Ternate.
Kegiatan yang bertujuan untuk menjaga momentum Penanganan Resiko Inflasi ini, dihadiri langsumg oleh Gubernur Maluku Utara, KH. Abdul Gani Kasuba, dan sejumlah Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemprov Malut.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur memberi masukan kepada Pemda dalam hal ini Satgas Pangan supaya terus memonitor dan melakukan sidak jelang hari raya nanti.
“Kepada para pedagang agar bisa membantu Pemda menjaga harga tetap stabil. Selanjutnya untuk masyarakat umum, agar berbelanja sesuai kebutuhan saja, dan tidak berlebihan dalam menyambut hari raya, yang terpenting adalah selalu memperhatikan kewajaran harga barang yang hendak dibeli” himbau Gubernur.
Dalam Operasi Gerakan Pasar Murah ini, disebutkan harga Bawang Merah dan Bawang Putih cukup murah, yakni masing-masing Rp 34 ribu per kg, berikut Cabe Rawit harganya Rp 30 ribu per kg. Sementara untuk Bulog Sub Divre, menjual Beras dikisaran harga hanya Rp 9 ribu per kg, ini berarti selisihnya cukup jauh dengan harga pasaran umum yang bisa mencapai Rp 13 ribu per kg. Selanjutnya, untuk Minyak Goreng dijual dengan harga Rp 15 ribu per liter, serta Gula Pasir dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogram.
Hadir dalam kegiatan ini, anggota TPID Provinsi Malut yang terdiri dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop), Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tenaga Kerja dan Transimigrasi, Dinas ESDM, Dinas Pangan, BPMD, DPMPTSP dan Biro Hukum. (Nisa/Redni).
©Diskominfosan